![]() |
keceriaan bocah - bocah sungai deli |
22 April, 2015
SUNGAI DELI RIWAYATMU KINI
Diposting oleh
.................................................
di
15.02
0
komentar
Label: Artikel
26 Maret, 2012
oh... Alam Kuuu...
Alamku...
Tempat aku hidup dan dilahirkan
Tempat dimana aku bisa hidup
Tempat dimana aku bisa bernapas
Alamku...
Aku sangat berterima kasih
Aku ingin bisa selalu menjagamu
Dari ancaman-ancaman tercemarnya keindahan-keindahanmu
Alamku...
Kau begitu indah
Hutanmu yang indah
Tempat dimana mencegah banjir
Udaramu yang segar
Udara yang aku hirup
Alamku..
Aku simpati kepadamu
Karena keindahanmu tercemar
Aku ingin keindahan-keindahanmu itu tetap terjaga
Aku akan menjagamu……
(*/kadral-ulil)
Diposting oleh
.................................................
di
07.44
0
komentar
Label: Artikel
19 Maret, 2012
Hutan Ku Semakin Terang Benderang
Diposting oleh
.................................................
di
20.23
1 komentar
Label: Artikel
18 Maret, 2012
bersatu untuk satu tujuan
pada saat-saat tertentu Allah menggunakan cara-cara yang unik untuk mendidik kita.
Allah memberi kita Kekuatan…
dengan cara memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.
Allah memberi kita kebijakan…
dengan cara memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Allah memberi kita kemakmuran…
dengan cara memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Allah memberi kita Keteguhan Hati…
dengan cara memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Allah memberi kita Cinta…
dengan cara memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Allah memberi kita Kemurahan Kebaikan Hati…
dengan cara memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
semoga kita makin mengerti ini,
sehingga apapun yang terjadi,
kita terus dapat bersatu dalam satu tujuan
serta selalu tersenyum dan mengucapkan “Alhamdulillah” di hati dan di bibir kita.
semoga Kita semakin sadar bahwa alam dan isinya adalah titipan Allah
Yang harus kita jaga dan lestarikan untuk anak cucu kita nanti,,,
Hari ini tongkat estapet itu ada pada kita,,,
Mari bergandeng tangan brother n sister untuk Terus berkarya dan melakukan yang terbaik untuk mapala umsu..
Bravo mapala umsu,,,
LESTARI….
Diposting oleh
.................................................
di
01.01
0
komentar
Label: Artikel
17 Maret, 2012
6 Fungsi Hutan INDONESIA
Indonesia adalah sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia sangat perlu melakukan konservasi dan pengelolaan hutan untuk kelestarian dan keseimbangan ekosistem alam di bumi. berbagai jenis hutan yang ada di inedonesia memiliki fungsi sebagai berikut.
- Mencegah erosi dan tanah longsor. Akar-akar pohon berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.
- Menyipan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
- Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi tanah humus.
- Sebagai sumber ekonomi. Hutan dapat dimanfaatkan hasilnya sebagai bahan mentah atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan. Sebagai contoh, rotan, karet, getah perca yang dimanfaatkan untuk industri kerajinan dan bahan bangunan.
- Sebagai sumber plasma dutfah keanekaragaman ekosistem di hutan memungkinkan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.
- Mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Tumbuhan mampu menterap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Diposting oleh
.................................................
di
23.55
0
komentar
Label: Artikel
16 Maret, 2012
Jangan
Diposting oleh
.................................................
di
01.49
0
komentar
Label: Artikel
Diposting oleh
.................................................
di
01.36
0
komentar
Label: Artikel
duka malin kundang

Diposting oleh
.................................................
di
01.21
0
komentar
Label: Artikel
27 November, 2009
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA SEMUANYA..
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1430H buat semuanya, semoga segala amal perbuatan kita, terkhusunya ibadah kurban diterima Alloh Subhanahu wa ta'ala.
Dan bagi yang melaksanakan ibadah haji, kami doakan semoga menjadi haji yang mabrur. Amin ya robbal alamin.
Diposting oleh
.................................................
di
21.53
0
komentar
Label: Artikel
16 Agustus, 2009
Pelajaran Berharga dari Desa Pindol Kec. Lolak Kab. Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara
“Jangan lupa tali rafia juga di bawa….buat apa? Ntar kita buat jadi penghubung dalam permainan jaring-jaring kehidupan. O…kirain buat apa. Yah…kan gak apa juga dibawa. Pasti ada aja perlunya. Ok sip…dah didalam mobil semua. Coba check list ulang. Genset, multimedia proyektor, layar kain, wireless microphone, minyak bensin buat genset, kabel-kabel. Apalagi yah kira-kira….
Ini sebagian percakapan menjelang keberangkatan kita ke lokasi target sasaran Awareness program. Program ini merupakan salah satu program yang sedang di jalankan kawan-kawan dari Wildlife Conservation Society – Sulawesi Program (WCS). Dan program ini bekerjasama dengan CTRC (Conservation Training & Resource Centre) bogor serta Yayasan Rimbawan (LSM lokal Kotamobagu).
Hari Kamis tanggal 19 Maret 2009 yang lalu, kita berangkat menuju Desa Pindol Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mangondow (Bolmong) Sulawesi Utara. Desa ini berbatasan dengan Taman Nasional Bogani Nani Watabone, Salah satu Taman Nasional yang terdapat di Sulawesi Utara. Terdapat dua Taman Nasional di Sulawesi Utara. Yaitu Taman Nasional Bogani Nani Watabone dan Taman Nasional Bunaken.
Secara geografis, desa Pindol terletak tepat berbatasan dengan Taman Nasional Bogani Nani Watabone. Dengan jumlah penduduk 700 KK menjadikan desa ini terbagi atas dua dusun. Sektor pertanian menjadi pendapatan utama dari masyarakat desa yang berada pada ketinggian 70-80 mdpl ini. Mayoritas penduduk beragama Islam dan terdapat satu buah SD negeri dan satu buah SMP Negeri. Yang sangat memprihatinkan adalah keterbatasan guru di desa Pindol tersebut. Jumlah siswa SD negeri Pindol sekitar 200 anak dan hanya memiliki 2 orang guru, dimana salah seorang gurunya juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SD. Sementara jumlah siswa SMP negeri Pindol sekitar 60 orang anak dan hanya memiliki 2 orang guru, dimana salah satu gurunya juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP negeri. Tragis memang kehidupan sekolah didesa Pindol ini, dimana jaman yang sedang pesta korupsi dan biaya pendidikan yang sangat mahal. Apakah sedemikian tragisnya siswa-siswa sekolah di desa pindol ini? Sampai-sampai tidak ada guru yang tertarik untuk mengabdikan dirinya pada desa pedalaman? Apakah Omar bakri hanya cerita dalam narasi lagu seorang “Iwan Fals”…tragis…sunguh tragis….Yang paling membuat saya bingung dengan keputusan pemerintah untuk membebaskan biaya sekolah apakah berarti buat mereka yang kekurangan tenaga pengajar?
Belum hilang kesedihanku melihat nasib yang dilanda sekolah di desa Pindol tersebut, ternyata masyarakat juga sangat tidak jauh berbeda nasibnya dengan para siswa yang tidak mempunyai guru. Kehidupan masyarakat mayoritas adalah petani sawah dan kebun. Banyak persoalan yang dihadapi mereka, tapi apa daya…karena keterbatasan yang mereka miliki menjadikan mereka pasrah akan keadaan yang dialami pada saat pertanian dan perkebunan mereka di serang hama. Sementara penyuluh pertanian yang diharapkan hanya datang 3 kali dalam setahun. Itupun hanya sekedar melihat situasi sambil membuat laporan singkat, seakan-akan penyuluh tersebut rutin datang memberikan penyuluhan di desa tersebut. Sebegitu parahkah pemerintahan kita sekarang ini, sampai mengabaikan tugas utama mereka yang seharusnya melayani masyarakat? Apakah ini memang fenomena di tanah air tercinta ini? Aku tidak mampu berbuat banyak. Hanya bermodalkan ilmu yang kumiliki, sedikit menghibur masyarakat dan siswa sekolah di desa ini. Seandainya aku masih diberi kesempatan, aku akan membagi kebahagianku dengan mereka. Harapanku semoga aku bisa menghibur mereka.

Affan Surya
MU 003 IST
Diposting oleh
.................................................
di
22.52
0
komentar
Label: Artikel
08 Juli, 2008
Sejarah Arung Jeram
Sejak zaman purba kala manusia yang mendiami bumi ini lebih banyak tinggal di daerah dimana terdapat banyak air. Dalam melangsungkan hidupnya manusia selalu mengarungi sungai-sungai untuk mencari bahan makanan atau yang lainnya. Dan peralatan yang mereka pergunakan adalah benda-benda yang terdapat disekitar mereka misalnya, batang pohon yang diikat banyak sebagai media untuk mengapung. Ada juga yang membuat perahu dari batang pohon yang besar dimana batang pohon tersebut kemudian dilubangi. Suku di Canada zaman dahulu telah memulai pengembangannya, lalu orang-orang Carib Indian mengembangkannya dan menamakannya Pirogue, sedangkan orang primitif biasa menyebutnya Dug Out Canoe. Orang-orang Maoris dari New Zealand mengembangkan Dug Out Canoe maha besar untuk mengangkut pasukan tempur mereka. Sementara suku Kwakiuti Indian daei Vancouver, Canada mengiasi perahu mereka dengan ukiran yang indah. Bark Out Canoe adalah pengembangan dari Dug Out Canoe, dimana dibuat dari tempelan papan-papan oleh orang Indian Amerika Utara. Orang Eskimo mencip takan Skin Covered Craft yaitu perahu yang dibungkus dengan kulit binatang agar tidak tembus air.
Akhirnya pada abad 19 seorang pramuka bernama John Macgregor mengembangkan kendaraan air ini untuk rekreasi dan olah raga. Zaman terus berkembang, orang tertarik akan keindahan dan lingkungan sungai dan terus mengembangkan kegiatan ini. Material perahu ini juga berkembang hingga ke plastik, aluminium, fiberglass dan karet.
Selanjutnya orang mulai berfikir bagaimana caranya agar dapat mengarungi sungai dengan kendaraan yang dapat menampung penumpang lebih banyak dan perbekalan. Setelah perang dunia II usai, perahu angkatan laut milik Amerika mulai digunakan untuk mengarungi sungai. Namun perahu ini didesain untuk menerjang ombak laut, bukanlah untuk di jeram. Arung jeram dilakukan dengan menggunakan perahu bulat yang disebut"Basket Boat" karena bentuknya mirip keranjang. Perahu ini selalu penuh dengan air bahkan hanya dengan melewati jeram kecil. Sampai saat ini perahu jenis ini masih digunakan pada sungai yang mudah.
Di tahun 1950, sebagai kegiatan yang mulai banyak digemari, kualitas perahupun ditingkatkan. Maka mulailah diproduksi perahu khusus untuk arung jeram dengan bentuk khusus yang naik dibagian depan dan belakangnya dengan material yang lebih kuat dan dapat mengangkut orang dan perbekalan lebih banyak.
Sampai tahun 1983, para pengarung jeram tidak mempunyai pilihan lain selain menimba air keluar perahu setelah melewati jeram. Para pengarung jeram sering mengalami "mimpi buruk" bila harus kehilangan "timba alias ember" untuk menimba perahu.
Setelah beberapa macam perahu dicoba, tahun 1983 perahu dapat mengeluarkan air sendiri disebut"Self Bailer" berhasil diproduksi oleh Jim Cassady. Kunci sukses perahu ini
adalah lantainya yang diberi angin. LAntai yang berisi udara ini akan selalu mengapung di atas permukaan air sehingga dengan sendirinya air keluar lewat lubang disekeliling lantai perahu.
Negara kita yang hampir sebagian besar terdiri dari air tidaklah mengherankan kalau sejak dulu kala bangsa kita sudah mengenal pengarungan sungai. Misalnya di pulau Kalimantan suku-suku Dayak telah lama mengarungi sungai MAhakam atau Kapuas dengan perahu biduk, yang juga terbuat dari batang pohon yang dilubangi, juga suku-suku pedalaman di Irian, yang hidup disekitar sungai Mamberamo. Dan suku-suku lain di nusantara ini.
Sedangkan kegiatan pengarungan sungai berarus deras dengan menggunakan perahu karet yang tercatat dalam sejarah adalah ketika diselenggarakannya Lomba Arung Sungai Citarum I yang diadakan oleh kelompok pendaki gunung dan penempuh rimba Wanadri, Bandung, yang juga mendapat dukungan dari Angkatan LAut kita.
Momen ini boleh dikatakan sebagai titik tolak dari perkembangan arung jeram di INdonesia. Klub-klub pecinta alam seperti Wanadri dan MApala UI yang kemudian melakukan serangkaian kegiatan ekspedisi. Selain menggunakan perahu karet kegiatan ini juga sudah dikembangkan dengan menggunakan kayak dan canoe.
Ekspedisi Internasional pertama di bidang arung jeram ini dilakukan oleh klub Aranyacala Trisakti yang mengarungi sungai-sungai bagian CAlifornia, ,Oregon dan Idaho, USA pada tahun 1992.
Melihat perkembangan yang sangat pesat dari kegiatan ini pada era 90-an, bebrapa penggiat mulai membutuhkan suatu wadah komunikasi bagi para penggiat arung jeram di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1996, berdiri Federasi Arung Jeram Indonesia, yang dibidani oleh 30 klub arung jeram baik komersil maupun amatir. Ini adalah satu titik tolak menuju perkembangan orde baru dalam dunia arung jeram Indonesia
Diposting oleh
.................................................
di
15.35
0
komentar
Label: Artikel, Arung Jeram
17 Mei, 2008
Pendidikan Konservasi…apa perlunya sih?
Pendidikan Konservasi adalah sebuah program yang dikemas dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih sadar dan lebih perhatian mengenai lingkungan dan permasalahan serta hubungan timbal baliknya. Tingkat pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi untuk bekerja dan memecahkan masalah saat itu dan mencegah timbulnya permasalahan yang baru.
Program ini sering memusatkan pada pendidikan formal seperti sekolah, pondok pesantren atau non formal yang banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga yang peduli terhadap pelestarian alam, seperti lembaga swadaya masyarakat ataupun instansi pemerintah yang terkait langsung dengan usaha itu, ke berbagai kalangan.
Pendidikan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tak hanya presentasi dengan multimedia yang menunjukkan gambar kerusakan dan bencana. Tidak harus putar film tentang keindahan alam kalau kita melestarikan, atau dengan melakukan aksi yang menunjukkan bahwa “kami peduli konservasi”. Namun pendidikan konservasi dapat dilakukan dengan melihat apa yang sedang disukai oleh kelompok masyarakat tertentu.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tidak harus menggunakan judul pendidikan lingkungan hidup atau apapun yang berbau lingkungan atau pelestarian. Anak-anak kecil diajak untuk menjadi pengamat sungai atau got di depan rumah, dengan mengambil air yang dituangkan ke dalam gelas atau plastik dan membandingkan dengan air yang bersih dan jernih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, merupakan pengalaman dini untuk mengenal tentang pencemaran lingkungan.
Pengenalan di lapangan seperti itu akan lebih mencapai tujuan untuk memperkenalkan kehidupan di sekitar kita. Masih banyak cara yang dapat digali untuk memperkenalkan dampak positif dan negatif yang ada di sekitar kita.
Affan Surya (MU 003 IST)
Diposting oleh
.................................................
di
15.02
0
komentar
Label: Artikel, Konservasi